Selasa 08 Mar 2016 10:17 WIB

Pemerintah Mutlak Harus Dukung IBF

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Andi Nur Aminah
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016, Jakarta, Ahad (6/3). (Republika/Raisan Al Farisi)
Pengunjung memadati hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) 2016, Jakarta, Ahad (6/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran Islamic Book Fair (IBF) 2016 dinilai sukses meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia khususnya umat Islam. Menurut Pimpinan Tazkia Group Muhammad Syafi'i Antonio, sudah selayaknya pemerintah memberikan dukungan yang lebih terhadap pameran buku terbesar di Indonesia ini.

Menurut Syafi'i, pemerintah memiliki kewajiban untuk mencerdaskan anak bangsa. Industri perbukuan adalah salah satu industri yang akan mencerdaskan bangsa. "Pemerintah seharusnya lebih mendukung IBF, dukungan yang sekarang dirasa belum banyak membantu," ujar Syafi'i kepada Republika.co.id, Selasa (8/3). 

Dalam hal ini, tampaknya Indonesia perlu bercermin kepada India. Syafi'i mengatakan, Pemerintah India sangat fokus mengembangkan industri perbukuan dengan cara menyubsidi kertas untuk buku. Apabila buku di jual dengan harga murah maka akan semakin mudah masyarakat memenuhi kebutuhan membaca.

Syafi'i mengungkapkan minat baca di Indonesia masih di bawah satu persen. Untuk itu, gelaran IBF mutlak harus didorong oleh pemerintah agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement