Senin 07 Mar 2016 20:00 WIB

Candi Borobudur Diusulkan ke PBB Jadi Memori Dunia

Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.   (foto : AP)
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. (foto : AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BOROBUDUR -- Balai Konservasi Borobudur menyiapkan usulan kepada Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) agar memberikan status Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sebagai "Memori Dunia".

"Sedang kita siapkan berbagai arsip tentang Borobudur agar Candi Borobudur mendapat pengakuan sebagai 'Memory of The World'. Maret sampai April kami sedang menyiapkan dokumen-dokumen pengusulannya, 'dateline-nya' Mei sudah masuk ke UNESCO," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo didampingi Kepala Seksi Layanan Konservasi Iskandar M Siregar di Borobudur, Senin (7/3).

Ia mengatakan hal itu saat pertemuan dengan wartawan berbagai media massa terkait dengan rencana peliputan gerhana matahari di Candi Borobudur pada Kamis (9/3). Diperkirakan gerhana matahari sebagian terlihat dari candi Buddha terbesar di dunia yang juga warisan budaya dunia tersebut, antara pukul 06.20-08.35 WIB.

Gerhana matahari total bisa disaksikan di 12 provinsi di Indonesia, sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jateng diperkirkan hanya terlihat antara 80-83 persen. Pada 1991, Candi Borobudur yang dibangun sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra itu mendapat sertifikat UNESCO sebagai Warisan Dunia.

Sedangkan hingga saat ini UNESCO memberikan status "Memory of The World" kepada empat peninggalan di Indonesia, yakni Babad Diponegoro, Kitab La Galigo, Arsip Konferensi Asia Afrika, dan Arsip VOC.

Ia menyebutkan berbagai arsip tentang Candi Borobudur yang sedang disiapkan itu, antara lain gambar dan peta kalkir berjumlah 6.043 lembar, foto pemugaran Candi Borobudur berjumlah 71.851 lembar, klise foto yang disebut sebagai "negatif kaca" 7.024 keping, negatif film 65.741 frame, foto slide 13.512 frame, film roll enam film.

Ia mengatakan sidang penentuan status "Memory of The World" oleh UNESCO pada Desember 2017. Pada kesempatan itu, Marsis juga mengatakan bahwa tiga dokumen lainnya dari Indonesia yang diusulkan pada 2016 untuk mendapatkan sertifikat tersebut dari UNESCO, yakni arsip rekonstruksi Aceh pascatsunami 2004, arsip Gerakan Non-Blok, dan Cerita Panji dari Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement