Senin 07 Mar 2016 18:08 WIB

Antisipasi Karhutla Sumsel Bentuk 118 Desa Peduli Api

Rep: Maspril Aries/ Red: Winda Destiana Putri
Kebakaran hutan
Foto: blogspot
Kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi tidak terulangkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memicu terjadinya kabut asap di daerah ini. Salah satunya dengan membentuk desa peduli asap.

Usai upacara 'Pencanangan Gerakan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel,' Senin (7/3) di halaman Griya Agung yang dihadiri Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Willem Rampangilei, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menginginkan Sumsel nihil asap pada 2016. Untuk mencapai target tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk desa peduli api.

"Ada 118 desa peduli api  tersebut berada di sekitar daerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan. Dengan adanya desa peduli api, dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan kita melibatkan langsung masyarakat sekitar," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

118 Desa peduli api tersebut berada dan tersebar di empat kabupaten yang selama ini rawan karhutla, yaitu di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 55 desa, di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 22 desa, di Kabupaten Ogan Ilir (OI) 14 desa, dan Kabupaten Banyuasin 21 desa.

Menurut staf khusus Gubernur Sumsel bidang perubahan iklim Najib Asmani, dengan keberadaan desa peduli asap diharapkan tingkat kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan.

"Di desa peduli api akan banyak dilaksanakan program yang terkait upaya menekan jumlah kebakaran hutan, diantaranya dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan," katanya.

Upaya Pemprov Sumsel membentuk desa peduli api tersebut direspon Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Pembentukan desa peduli api di daerah ini diantaranya di Kecamatan Bayung Lencir  mencakup Desa Muara Medak, Mendis, Pulai Gading, Muara Merang, dan Desa Kepayang.

Di Kecamatan Tungkal Jaya meliputi  Desa Berlian Jaya, dan Desa Pangkalan Tungkal, di Kecamatan Keluang yaitu Desa Dawas, dan Kecamatan Lalan di  yaitu Desa Wonorejo.

Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Kehutanan setempat berjanji akan memberikan reward kepada desa yang bebas dari kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu pada upacara pencanangan gerakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam sambutannya menyatakan  keinginan mewujudkan Sumsel yang sehat dan bebas dari asap dengan tema Green South Sumatera.

Dengan Green South Sumatera kita sepakat nihil asap dengan mewujudkan kawasan yang rendah emisi tanpa polusi,” katanya.

Di Sumatera Selatan pada 2015 lalu luas areal yang terbakar 736.536 ha, seluas 57 persen adalah lahan gambut dan sisanya berada di lahan konservasi atau lahan yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan dan pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement