Senin 07 Mar 2016 15:35 WIB

2016 Sumsel Ingin Nihil Kabut Asap

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Udara diatas kota Palembang terlihat kembali diselimuti kabut asap tipis pada Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Udara diatas kota Palembang terlihat kembali diselimuti kabut asap tipis pada Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) bergerak cepat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memicu terjadinya kabut asap. Saat memimpin upacara 'Pencanangan Gerakan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel,' Senin (7/3) Gubernur Sumsel Alex Noerdin menginginkan daerah ini nihil kabut asap.

“Pada tahun ini Sumatra Selatan harus nihil asap. Itu merupakan target kita. Jangan lagi asap sampai mengganggu udara negara tetangga,” kata Alex Noerdin dalam upacara yang diikuti gabungan anggota TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Tagana serta Satpol PP Provinsi Sumsel, Pramuka, pemadam kebakaran, masyarakat peduli api, dan Basarnas. 

Pada upacara yang juga dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Gubernur Sumsel meminta seluruh lapisan masyarakat mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan supaya kabut asap dapat dicegah dan tidak terulang seperti tahun sebelumnya. Menurut Alex, pencegahan kebakaran hutan dan lahan itu harus dilaksanakan secara bersama baik pemerintah, masyarakat dan para relawan. 

“Berdasarkan pengalaman, lokasi kebakaran hutan dan lahan cukup jauh dari tempat permukiman penduduk. Lahan yang terbakar mayoritas gambut sehingga api sulit untuk dipadamkan," ujarnya. 

Kepada pimpinan perusahaan perkebunan dan HTI yang hadir, Gubernur Sumsel meminta mereka segera memaksimalkan lahan yang ada atau menanam kembali areal yang belum ditanam supaya tidak menjadi hutan belukar. Alasannya, karena hutan belukar sangat rawan akan kebakaran sehingga perlu diantisipasi melalui penanaman kembali. Alex juga memeringatkan kepada pengusaha perkebunan dan HTI di Sumsel untuk meminjamkan peralatan kepada masyarakat supaya dalam membuka kebun tidak dengan cara membakar.

Usai upacara, Gubernur Alex mengunjungi lapangan dan penanaman pohon secara simbolis di lokasi plasma nutfah Sepucuk, Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Sementara itu Kepala BNPB Willem Rampangilei mengapresiasi pencanangan gerakan pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel. 

“Jangan sampai lengah, penanganan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara total football atau semua harus bekerja sama. Bahu membahu mengatasinya dengan adanya early warning system jangan sampai ada satu titik hotspot pun yang bisa membesar. Saya yakin Sumsel pasti bisa,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement