REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku perihatin atas terjadinya kasus foto syur pasangan remaja di media sosial yang diduga berasal dari Karawang. Heryawan menilai, merupakan 'Pekerjaan Rumah' yang mesti diselesaikan oleh seluruh pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
"Sangat perihatin dengan kejadian seperti itu dan ini PR kita bersama, karena itu perlu pendidikan agama, moral yang harus diperkuat di rumah di sekolah dan lingkungan sosial," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan akhir pekan lalu.
Aher mengatakan, bekal pendidikan agama dan moral punya arti pentung untuk membuat anak tumbuh dewasa secara normal dari sisi biologis maupun psikologis. Adapun yang perlu dihindari adalah anak tumbuh dewaasa sebelum waktunya akibat pengaruh eksternal.
Menurut Aher, banyak faktor yang menjadi penyebab kasus itu bisa terjadi mulai dari kelemahan pengawasan orang tua, guru, sekolah dan masyarakat di sekitarnya. Terjadi pula, perubahan budaya dimana kini sangat jarang anak mengaji usai magrib.
"Kalau terlalu bebas tanpa aturan akan membuat (anak) mirip mahluk bukan manusia (binatang)," katanya.
Selain itu, pihaknya mengimbau penggunaan internet secara sehat agar anak terhindar dari ekses negatif perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
Aher meminta, kepada para orang tua melakukan pengawasan ketat kepada anak-anaknya terutama dalam penggunaaan gadget. Dengan cara ini maka kehadiran teknologi bisa mendatangkan manfaat dan anak dapat terhindar dari pengaruh buruk.
"Medsos kita dan internet kita mesti internet sehat yang tidak merusak anak-anak, teknologi harus menghadirkan sebuah kemajuan dan hanya untuk hal-hal yang positif," katanya.