REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kepala Kantor Basarnas Denpasar Didi Hamzar mengatakan, Tim SAR gabungan menurunkan tiga tim penyelam untuk mencari korban di bangkai Kapal Rafelia II. Sedangkan di jalur laut juga diturunkan sejumlah kapal dan perahu karet untuk menyisir perairan Selat Bali.
"Pencarian korban juga dilakukan dengan jalur udara yakni menerjunkan dua helikopter untuk memperluas jangkauan karena biasanya korban tenggelam akan mengapung di atas permukaan air laut," ujar dia yang ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Rafelia di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/3).
Ia menjelaskan masa darurat pencarian korban sesuai dengan standar operasional prosedur yakni tujuh hari pascaterjadinya insiden kecelakaan laut di perairan Selat Bali. "Hari ini cuaca sangat bersahabat, sehingga pencarian korban dapat dilakukan dengan maksimal," kata dia.
"Pencarian di laut akan dihentikan saat cuaca gelap, namun upaya pencarian dengan melakukan pemantauan dan koordinasi tetap dilakukan selama 24 jam."
Sementara Kapolres Jember AKBP Bastoni Purnama mengatakan jumlah penumpang kapal yang berada di KMP Ravelia II sebanyak 81 orang dan 76 orang di antaranya ditemukan dengan kondisi selamat dan lima orang dinyatakan hilang.
"Jumlah penumpang terdiri dari 14 anak buah kapal (ABK), kadet sebanyak empat orang, penumpang sebanyak 60 orang, petugas kantin satu orang, office boy sebanyak satu orang, sehingga totalnya 81 orang penumpang," tuturnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, lima dari 11 penumpang yang dirawat di tiga rumah sakit di Kabupaten Banyuwangi yakni Rumah Sakit Islam, Rumah Sakit Yasmin, dan Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan sudah diperbolehkan pulang.
(Baca Juga: Tim SAR Temukan Jenazah Empat Penumpang Kapal Rafelia)