Sabtu 05 Mar 2016 16:09 WIB

Tim SAR Temukan Jenazah Empat Penumpang Kapal Rafelia

Tim Basarnas melakukan evakuasi korban kapal Rafelia II.
Foto: Dishub
Tim Basarnas melakukan evakuasi korban kapal Rafelia II.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Tim SAR gabungan menemukan empat dari lima korban hilang kapal Rafelia II di dalam bangkai kapal tersebut yang tenggelam di perairan Selat Bali.

"Satu per satu korban hilang sudah ditemukan oleh penyelam di dalam bangkai Kapal Rafelia yang tenggelam. Jumlah jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi sebanyak empat orang," kata Kepala Kantor Basarnas Denpasar Didi Hamzar yang ditunjuk sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) Kapal Ravelia di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/3).

Data di Posko Basarnas mencatat jumlah korban kapal Rafelia II yang hilang sebanyak lima orang yakni kapten kapal bernama Bambang S. Adi, Cief/mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tia, kemudian ibu dan anak yakni Masruroh (28 tahun), dan M. Ramlan (18 bulan).

"Jenazah yang ditemukan oleh penyelam yakni dua orang berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan, serta satu balita. Namun untuk identifikasi diserahkan sepenuhnya kepada tim Tim 'Disaster Victim Identification' (DVI) Polri," tuturnya.

Informasi di lapangan, jenazah korban yang ditemukan pertama kali sekitar pukul 10.00 wib, yakni sopir truk bernama Agus Tia. Kemudian tiga korban lain juga ditemukan di dalam bangkai kapal yang tenggelam yakni Masruroh (ibu) dan Ramlan (anak), serta mualim kapal Puji Puwono.

Jenazah korban Masruroh ditemukan berpelukan dengan anaknya M Ramlan dengan menggunakan pelampung di dalam bangkai Kapal Rafelia II yang tenggelam tersebut. Sejumlah keluarga korban yang sudah berada di lokasi Pelabuhan Ketapang bisa mengenali jenazah tersebut dan membenarkan korban yang ditemukan adalah keluarganya.

"Kami terus melakukan pencarian satu korban lagi yang belum ditemukan dan mudah-mudahan tim SAR gabungan bisa menemukan korban secepatnya. Seluruh jenazah korban yang sudah dievakuasi dibawa ke RSUD Blambangan," kata Didi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement