Sabtu 05 Mar 2016 15:38 WIB

Kenapa Shalat Gerhana Sangat Dianjurkan?

Petugas dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu melaku uji coba peralatan teleskop untuk pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/3).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Petugas dari Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu melaku uji coba peralatan teleskop untuk pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- MUI Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mengajak seluruh umat Islam mendirikan shalat gerhana pada Rabu, 9 Maret 2016 mendatang. Sebab, mendirikan shalat gerhana sangat dianjurkan.

"Shalat Gerhana sunnah, kalau memang dilalui oleh gerhana, meskipun bukan gerhana total," kata Ketua MUI Batam Usman Ahmad di Batam, Sabtu (5/3).

Shalat gerhana sangat dianjurkan, sebagai cara mensyukuri nikmat khususnya fenomena alam gerhana matahari yang sangat langka terjadi. MUI Batam belum merencanakan shalat gerhana karena masih menunggu kepastian dari BMKG, apakah Batam dilalui gerhana, meskipun tidak total.

MUI juga belum mendapatkan laporan majelis yang akan melaksanakan shalat gerhana di Batam. Shalat gerhana matahari dianjurkan dilakukan dengan berjamaah, dan tidak perlu waktunya bersamaan dengan saat gerhana, asalkan harinya masih sama.

BMKG Hang Nadim Batam memastikan fenomena alam Gerhana Matahari Sebagian dapat disaksikan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dengan magnitudo terentang antara 0,815 di Ranai Natuna hingga 0,936 di Daik, Rabu (9/3).

"Secara umum, di Kepri gerhana akan dimulai pada pukul 06.22 WIB, puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07.24 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08.33 WIB," kata Kepala Stasiun BMKG Batam, Philip Mustamu.

Durasi gerhana yang teramati di Kepri, sekitar 2 jam 11 menit, dengan durasi paling lama terjadinya gerhana di Ranai, Kepri sekitar 2 jam 14 menit 55,9 detik. Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.

Sedangkan Gerhana Matahari Total (GMT) merupakan fenomena alam, saat posisi atau matahari, bulan, dan bumi pada satu garis lurus. Dampak dari kejadian ini, sebagian bumi akan terkena bayangan gelap bulan, sehingga tidak melihat matahari.

GMT akan terjadi pada 9 Maret 2016. Kejadian itu jarang terjadi, karena GMT di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu kurang lebih selama 350 tahun. GMT akan melintasi 11 Provinsi di Indonesia, yakni, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement