Sabtu 05 Mar 2016 14:24 WIB

DPR: OKI Harus Konsolidasi Dukungan Kemerdekaan Palestina

Red: Ilham
Apel Pasukan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Apel Pasukan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq berharap Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang akan membahas isu Palestina dan Yerusalem, dapat mengkonsolidasi dukungan dan perhatian bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

"Konferensi (OKI) ini harus mampu mengkonsolidasi kembali perhatian dan dukungan negara-negara anggota OKI terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina," kata Mahfudz Siddiq dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/3).

Menurut Mahfudz, KTT LB ke-5 OKI itu harus menghasilkan langkah-langkah konkret yang dapat mendorong upaya menuju kemerdekaan Palestina. "KTT OKI ini juga harus mampu meletakkan peta jalan baru menuju Palestina merdeka. Jadi, tidak cukup hanya dengan deklarasi atau resolusi, tetapi juga komitmen dan langkah aksi bersama mengatasi berbagai persoalan yang ada," ujar dia.

Mahfud Siddiq juga berpendapat bahwa diperlukan kesadaran bersama dari negara-negara anggota OKI untuk membantu rakyat Palestina. Saat ini, rakyat Pelestina berada dalam situasi buruk akibat pendudukan Israel.

Selanjutnya, Ketua Komisi I DPR itu juga menilai baik komitmen dan konsistensi pemerintah Indonesia dalam mendorong upaya penanganan masalah di Yerusalem dan mendukung kemerdekaan Palestina. "Indonesia, sesuai visi Presiden Jokowi untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina, sangat tepat untuk mengambil inisiatif bahkan menjadi motor dari gerakan OKI ini," ujar dia.

Mahfudz juga mengaku menghargai rencana pemerintah untuk membuka Konsul Kehormatan Indonesia di Palestina dan melantik pejabatnya pada pertengahan Maret tahun ini.

Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI yang dilaksanakan pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pertemuan para pemimpin negara OKI itu akan membahas masalah Palestina dan "Al Quds Al Sharif" (Kota Suci Yerusalem). Pemerintah Indonesia rencananya akan mengajukan dua dokumen yang akan menjadi hasil dari KTT LB ke-5 OKI, yakni satu dokumen berupa resolusi dan satu dokumen lainnya berupa deklarasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement