Sabtu 05 Mar 2016 12:12 WIB

'Hampir Semua Kapal Penumpang Indonesia Bekas dan Berusia Tua'

Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pengawasan terhadap kapal-kapal penumpang semakin diperketat guna meminimalkan potensi kecelakaan kapal tenggelam di laut. "Yang paling penting adalah bagaimana menguranginya (potensi kecelakaan) dan lebih meningkatkan persyaratannya," kata Wapres di rumah pribadinya di Makassar, Sabtu.

Menurut Wapres, banyak kapal penumpang di Indonesia adalah kapal bekas dan berusia tua, namun masih dioperasikan untuk mengangkut penumpang. "Hampir semua kapal di Indonesia yang untuk mengangkut orang itu semuanya kapal bekas dan kapal tua," katanya.

Hal itu disebabkan tingginya biaya perawatan sementara pengelola kapal tidak berani menaikkan tarif tiket karena khawatir peminat penumpang kapal berkurang. "Tidak ada perusahaan yang bisa mengoperasikan kapal baru dengan tarif yang murah," tambahnya. Sehingga, kondisi itu mengakibatkan potensi kecelakaan dan tenggelam semakin tinggi.

Oleh karena itu, pengawasan terhadap kapal harus diperketat dan pengelola tidak boleh curang dalam melebihi kapasitas angkutan kapal tersebut. "Pengawasan harus ketat, artinya harus diperiksa dia punya masa 'docking', tingkat keadaan kapal, dan juga jumlah penumpangnya. Kadang-kadang kapal hanya muat 100 tapi dia angkut 200," kata Wapres.

Pada Jumat siang (4/3), sebuah kapal angkutan tenggelam di Selat Bali ketika sedang melakukan perjalanan dari Bali ke Banyuwangi.

Baca juga, Kapal Rafelia Tenggelam karena Bocor?

KMP Rafelia 2 jenis "Landing Craft Tank" (LCT) yang berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 12.40 WITA menuju ke Pelabuhan Ketapang, tenggelam di Selat Bali pada Jumat sekitar pukul 13.10 WIB.

Rafelia membawa puluhan penumpang dan muatan dengan total 25 unit kendaraan yang terdiri dari dua truk besar, satu unit pikap, empat unit tronton, 18 unit truk sedang, dan empat kendaraan kecil.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement