REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi cuaca di perairan Selat Banyuwangi terpantau cerah saat Kapal Rafelia II milik PT Darma Bahari Utama tenggelam sekitar pukul 13.00 Wib, Jumat (4/3). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Herry Gunawan mengatakan gelombang di sekitar perairan tidak terlalu tinggi. "Gelombang relatif kondusif. Sementara itu saja dulu kita sedang melakukan analisis," ujar Herry, Jumat (4/3).
Herry mengatakan saat ini, mereka sedang melakukan investigasi terkait tenggelamnya kapal. Mereka yang menginvestigasi antara lain Kesyahbandaran, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan sebagainya.
Penyebab tenggelamnya kapal Ravetalia II, diduga karena mengalami kebocoran sehingga membuat kapal miring. Saat itu, kapal tersebut posisinya di belakang Hotel Banyuwangi Beach atau bouy kabel head. Letaknya sekitar 100 meter dari bouy kuning kabel head. Kemudian tak beberapa lama, kapal tersebut akhirnya tenggelam pada posisi miring. Sedangkan jumlah penumpang di dalam kapal tersebut sekitar 71 penumpang dengan 14 ABK.
(Baca Juga: Rafelia II Tenggelam, Belasan Tronton Hilang)
Saat kejadian, kapal tersebut sedang bergerak dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang dengan mengangkut dua unit truk besar, satu unit mobil pikap, empat unit tronton, 18 unit truk sedang dan empat kendaraan kecil. Jadi total keseluruhan kendaraan yang tenggelam sebanyak 25 unit.
"Upaya SAR dilakukan oleh seluruh kapal KMP, nelayan, dua Patkamla dan satu perahu karet Lanal BWI, kapal patroli Polair, kapal-kapal nelayan yang berada dilokasi kejadian," tutur dia.
Herry mengatakan sampai saat ini masih dilaksanakan proses evakuasi oleh Tim SAR. "Untuk daftar manifest penumpang menyusul," kata dia.