REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Puluhan penumpang korban tenggelamnya kapal Landing Craf Tank (LCT) Rafelia II di Selat Bali, Jumat (4/3), belum ditemukan.
Informasi yang dihimpun di lapangan dan Polres Jembrana menyebutkan, selain kendaraan, seperti truk dan pikap, kapal ini juga mengangkut total 72 penumpang, yaitu 14 anak buah kapal termasuk nakhoda, enam siswa SMK yang praktik kerja, serta 52 penumpang rata-rata dari sopir dan kernet truk.
Dari jumlah tersebut, hingga pukul 19.06 WITA, data di Polres Jembrana menyebutkan 48 orang berhasil dievakuasi, di mana 45 di antaranya berada di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan 3 orang dibawa ke rumah sakit.
Untuk melakukan evakuasi, tim gabungan dari SAR, TNI AL, Polisi Perairan dengan dibantu seluruh kapal yang beroperasi di Selat Bali serta nelayan, masih terus mencari penumpang kapal yang belum ditemukan.
Kapal LCT Ravelia II tenggelam di perairan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diduga karena bocor, padahal jaraknya sudah dekat dengan Pelabuhan Ketapang.
Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, dengan mengangkut 18 truk tronton, 1 unit truk besar, 4 truk sedang, dan 4 pikap.
Informasi sebelumnya, enam siswa SMK Pelayaran Kalipuro, Banyuwangi, yang melakukan praktik kerja di kapal ini seluruhnya selamat.
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo mengatakan, pihaknya membantu penuh upaya penyelamatan korban dengan mengerahkan Satuan Polisi Air untuk melakukan penyisiran di wilayahnya.