REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan mengirimkan lima orang tim investigasi terkait tenggelamnya Kapal LCT Rafelia II yang tenggelam di Selat Bali pada Jumat (4/3), sekitar pukul 13.30 WITA.
Ketua KNKT Suryanto Cahyono mengatakan mereka akan berangkat malam ini dari Bandara Soekarno Hatta. "Terdiri dari orang-orang laut, untuk investigasi laut," ujar dia, Jumat (4/3).
Suryanto mengatakan kelima orang tersebut adalah spesialis arsitek bangunan kapal, nakhoda dan ahli mesin. Nantinya mereka akan melihat aturannya, kapalnya, alamnya, kapan perawatannya, dan lain-lain. Waktu investigasi memerlukan waktu paling cepat tiga sampai empat bulan jika kotak hitam ditemukan dan datanya lengkap.
(Baca: Puluhan Korban KMP Rafelia Tenggelam Berhasil Dievakuasi)
"Jika tidak ada, pengambilan datanya menjadi lebih lama," kata dia.
Dia menambahkan, jika tidak lengkap datanya, investigasi dapat berlangsung selama tujuh sampai sembilan bulan. Tim yang dikirim akan tiba di lokasi kejadian pada Sabtu (5/3).
"Tim kami belum sampai sana, dan belum tahu kapal apa," kata dia.
Suryanto mengatakan tugas KNKT hanya investigasi dan bukan menangkap. Dia mengaku belum berani menyampaikan apa-apa karena belum ada data pasti terkait tenggelamnya kapal tersebut.