Jumat 04 Mar 2016 18:03 WIB

'Pemuda Bandung Jangan Malu Jadi Petani'

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)
Foto: banten.go.id
Lahan pertanian, salah satu faktor penopang ketahanan pangan nasional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sektor pertanian di Kabupaten Bandung dinilai harus menjadi perhatian bukan hanya oleh pemerintah daerah atau pusat, tapi juga pemuda. Sektor tersebut sangat potensial dikembangkan karena bagian dari karakter Indonesia sebagai negara agraris.

Tokoh Pemuda Kabupaten Bandung, Egi Maya Kurnia mengatakan lahan pertanian di Kabupaten Bandung memiliki potensi yang signifikan untuk menyejahterakan masyarakat jika dikembangkan dengan maksimal.

Namun, sayangnya, ia mengakui, masih banyak instansi yang mengabaikan sektor pertanian Kabupaten Bandung. Seperti sulitnya memperoleh permodalan dari perbankan, dan sedikitnya pemuda yang ingin menjadi petani. Padahal, sektor pertanian di kabupaten ini sangat potensial sehingga pemuda tidak boleh malu menjadi petani.

"Perbankan jarang ada yang mau kasih kredit untuk petani. Dan oleh pemuda, profesi petani ini kurang begitu disukai. Padahal kalau dikelola secara profesional, itu bisa. Dan kita mampu. Jadi jangan malu," ujar dia, Jumat (4/3).

 

Menurut dia, salah satu sektor pertanian di Kabupaten Bandung yang potensial itu kopi. Banyak petani kopi, misalnya yang di Pangalengan, dalam sebulan itu bisa mendapat bayaran dengan jumlah di atas upah minimum kabupaten (UMK).

"Jadi pertanian itu harus menjadi nomor satu karena ini adalah karakter budaya di negeri kita," ujar pria yang sedang mengikuti proses pencalonan ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung ini.

Egi merupakan tokoh pemuda Kabupaten Bandung yang saat ini tengah mengikuti pencalonan menjadi Ketua KNPI Kabupaten Bandung. Keinginannya ini untuk membuat seluruh pemuda di Kabupaten Bandung memiliki daya saing terlebih di era pasar bebas kini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement