REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Puluhan penumpang KMP Rafelia 2 yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Selat Bali berhasil dievakuasi dan ditempatkan di ASDP Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/3).
"Hingga kini tercatat sebanyak 40 penumpang yang sudah dievakuasi di ASDP Ketapang yang masih trauma, dan delapan penumpang dibawa ke Rumah Sakit Islam Banyuwangi karena harus mendapat perawatan," kata Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama di Banyuwangi.
KMP Rafelia 2 jenis "Landing Craft Tank" (LCT) yang berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 12.40 WITA menuju ke Pelabuhan Ketapang tenggelam di Selat Bali pada Jumat sekitar pukul 13.10 WIB. KMP tersebut membawa muatan totalnya 25 unit kendaraan yang terdiri dari dua truk besar, satu unit pikap, empat unit tronton, 18 unit truk sedang, dan empat kendaraan kecil.
"Hingga kini belum ada manifest penumpang dari KMP Rafelia 2 dan kami minta data itu ke Kepala Pelabuhan Gilimanuk, namun sebanyak empat orang kabarnya belum ditemukan. Apakah empat orang itu naik kapal lain atau menjadi korban kapal tenggelam," ujarnya.
Proses evakuasi terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari berbagai pihak, yakni Satuan Kepolisian Air Polres Banyuwangi dengan melibatkan dua kapal patroli, Lanal Banyuwangi melibatkan dua kapal Angkatan laut dan satu kapal cepat, serta pihak syahbandar melibatkan satu kapal patroli.
"Perahu nelayan yang berada di lokasi kejadian juga ikut membantu melakukan evakuasi terhadap korban kapal tenggelam KMP Rafelia 2 dan hingga kini proses evakuasi terus dilakukan untuk menemukan korban yang dikabarkan hilang," katanya.
Manajer Operasional ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto mengatakan terus memantau perkembangan evakuasi KMP Rafelia 2 yang tenggelam tersebut. "Saya masih berada di Jakarta, namun tetap memantau informasi kapal tenggelam di Selat Bali. Hingga kini saya juga belum mendapatkan manifest jumlah penumpang KMP Rafelia itu," ujarnya.