REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Nasib nahas dialami Kapal Muatan Penumpang (KMP) Rafelia II pada Jumat (4/3) siang. Kapal yang bersandar di dermaga alam itu tenggelam di Selat Bali, saat hendak menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami belum tahu penyebab tenggelamnya kapal itu," kata Manager Operasional ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto. (Ini Penyebab Tenggelamnya Kapal Rafelia 2).
Kapal penumpang yang dikhususkan mengangkut kendaraan barang itu bertolak dari Gilimanuk sekitar 12.30 WIB. Namun sebelum sampai di Ketapang, kapal bermasalah dan akhirnya tengelam. Akibatnya, belasan teronton, sejumlah truk dan kendaraan pick up hilang.
"Sejumlah penumpang orang, apakah itu sopir atau kernek kendaraan telah berhasil dievakuasi," kata Wahyudi.
Musibah tenggelamnya KMP Rafelia II, adalah musibah kedua di Selat Bali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sebelumnya, KMP Pancar juga tenggelam di selat itu, namun masih beuntung karena kapal dan muatannya bisa langsung ditemukan karena kapal yang tenggelam di tempat yang dangkal langsung kandas.
Kepala Operasional PT ASDP Gilimanuk, Sugeng Purwono mengatakan, Rafelia bertolak dari Gilimanuk 12.30 WIB, dengan mengangkut 18 unit tronton, satu truk besar, empat truk sedang, dan empat pik up.
"Kami belum mendapat konfirmasi, apa penyebab musibah kapal tenggelam itu," kata Sugeng.
Dijelaskannya, musibah Rafelia tidak mengganggu arus lalu lintas penyeberangan Ketapang-Golomanuk. Ada 51 kapal penumpang dan kapal barang yang beroperasi di sana, 36 di dermaga ponton, dan 15 di dermaga alam.