Jumat 04 Mar 2016 16:10 WIB

Ungkap Simpati pada LGBT, Akun Facebook Akmal Diblokir

Rep: C32/ Red: Ilham
Gambar yang diunggah Akmal Sjafril di Facebook
Foto: Ist
Gambar yang diunggah Akmal Sjafril di Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penulis buku Islam Liberal 101, Akmal Sjafril, menjadi salah seorang yang akun Facebook-nya diblokir karena anti pada lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Akmal menyayangkan sikap Facebook, padahal gambar yang ia unggah merupakan bentuk simpatinya terhadap LGBT.

"Saya mem-posting gambar yang menyatakan LGBT adalah penyakit, kemudian padahal kalimatnya sangat simpatik, ya," kata Akmal kepada Republika.co.id, Kamis (3/3). (RUU LGBT Perlu Wajibkan Rehabilitasi pada Pelakunya).

Akmal menjelaskan, dalam gambar yang ia unggah bertuliskan "LGBT itu penyakit, bukan hak asasi". Selain itu, juga ada tulisan "LGBT ini penyimpangan terhadap ajaran agama atau hukum alam. Negara harus ikut membantu mengarahkan agar orientasi seksual mereka kembali ke sunnatullah".

"Jadi, menurut saya, cukup simpatik. Bahkan, kalimat terakhir merupakan kutipan dari Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas," kata Akmal. (Pola Perkembangan LGBT Buat Psikolog Ngeri).

Menurutnya, unggahan gambar tersebut berhasil disukai seribu orang teman yang ada di Facebook milik Akmal. Namun, setelah itu, kata dia, Facebook-nya diblokir hingga 24 jam.

Beberapa hari setelah itu, Akmal diwawancarai oleh salah satu media daring, lalu ia kembali mengunggah tautan berita pemblokiran akun miliknya. Tak lama, Facebook Akmal kembali diblokir selama tiga hari.

Kini, Akmal lebih memilih untuk tak kembali mengunggah pendapatnya untuk anti-LGBT dalam akun Facebook miliknya. "Bukan saya menyerah menyuarakan anti-LGBT, tapi saya rasa masih ada media lain yang baik untuk digunakan," kata Akmal.  

Akmal meminta pemerintah Indonesia tidak membiarkan hukum negara di bawah republik Facebook. Menurutnya, Indonesia sudah sepakat belum bisa menerima, apalagi memaksa orang untuk pro-LGBT. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement