Jumat 04 Mar 2016 13:48 WIB

Pengiriman Lokomotif Uap Kuno dari TMII ke Solo Terhambat

Lokomotif Uap seri E1060 buatan Jerman tahun 1965
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Lokomotif Uap seri E1060 buatan Jerman tahun 1965

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih kesulitan memindahkan lokomotif uap kuno dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta ke Solo. Meski telah menyediakan anggaran Rp 750 juta belum ada jasa angkutan yang tidak bersedia melakukan pemindahan tersebut.

Pemindahan lokomotif uap kuno dari TMII Jakarta ke Solo ini, dalam rangka untuk mendampingi lokomotif serupa Jaladara yang sekarang dioperasikan sebagai kereta pariwisata, kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkot Surakarta Yosca Herman Sudrajad di Solo, Jumat (4/3).

Ia mengatakan pengiriman lokomotif kuno pendamping Jaladara dari Jakarta ke Solo terhambat proses lelang. Para peserta tender rata-rata mundur lantaran tidak berani menanggung risiko atas kerusakan lokomotif tersebut saat pengiriman.

"Ya saat lelang diselenggarakan, tidak ada peserta yang berani mengangkut lokomotif tersebut. Mungkin karena lokomotif ini termasuk cagar budaya, sehingga potensi kerusakannya tinggi," katanya.

Ia mengatakan Pemkot Surakarta telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 750 juta guna memboyong lokomotif kuno kereta api (KA) uap itu dari TMII Jakarta ke Solo, pengiriman itu tergolong besar untuk proyek sejenis. Herman mengatakan pihaknya sudah menyodorkan dua alternatif pengiriman lokomotif, yakni menggunakan KA barang atau jasa ekspedisi melalui jalur darat.

"Tapi tetap saja tidak ada biro (rekanan) yang berani," katanya.

Ia mengatakan Pemkot kini sedang berkoordinasi intensif dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk merealisasikan pengiriman lokomotif tersebut. "Mungkin kami akan memilih perusahaan ekspedisi yang sudah bekerja sama dengan PT KAI sebelumnya, untuk mengangkut lokomotif itu dari TMII Jakarta ke Stasiun Solo Purwosari. Dengan demikian, lokomotif bisa segera diperbaiki dan dioperasionalkan," katanya.

Dikatkan sudah lebih dari sebulan terakhir Jaladara berhenti beroperasi, lantaran ketel uap miliknya rusak. PT KAI selaku pemilik Jaladara belum bisa memastikan kapan perbaikan lokomotif buatan 1928 itu bisa selesai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement