Kamis 03 Mar 2016 20:17 WIB

Harga Ayam Pedaging di Daerah Anjlok

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pedagang daging ayam menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senen (18/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang daging ayam menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senen (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bencana banjir di beberapa kota besar di Jawa, berdampak pada harga ayam pedaging di daerah. Hal ini karena banjir menyebabkan distribusi dari sentra peternak seperti di Kabupaten Banyumas terhambat, sehingga stok menjadi melimpah.

"Sudah lebih dari sepekan ini harga ayam di Banyumas anjlok," kata Yoga (40), salah seorang pengepul ayam ras asal Sumbang, Kamis (3/3).

Menurutnya, sekitar sebulan lalu, harga ayam pedaging sempat meroket cukup tinggi karena banyak peternak belum memasuki masa panen. Saat itu, harga di tingkat peternak bisa mencapai Rp 16.000-Rp 17.000 per kg ayam hidup. Dengan harga tersebut, harga di tingkat pengecer mencapai Rp 29.000-Rp 30.000 per kg daging.

Namun sejak sepekan terakhir, harga ayam terus anjlok. Bahkan di tingkat peternak, saat ini hanya laku  Rp 10 ribu per kg ayam hidup. Sedangkan di tingkat pengecer hanya Rp 19.000-Rp 20.000 per kg dalam bentuk daging.

Menurut Yoga, anjloknya harga ayam di Banyumas ini, karena pengiriman ayam ke kota-kota besar di Jawa tidak lancar akibat banjir. Termasuk ke Jakarta, yang volume pengirimannya sangat besar. "Banjir menyebabkan kita kesulitan untuk mendistribusikan ayam  ke Jakarta. Saat ini, ada ratusan ribu ayam siap panen yang masih tertahan di peternakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement