Kamis 03 Mar 2016 18:35 WIB

Ratusan Desa di DIY Masih Rawan Bencana

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
bencana alam
Foto: .
bencana alam

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD DIY, Heri Siswanto menuturkan ada ratusan desa yang masih rawan bencana. Bahkan dari 438 desa di DIY, 301 di antaranya merupakan wilayah yang berpotensi terkena bencana.

"Kalau jenis bencananya, kira-kira ada 12 potensi bencana," ujar Heri pada acara Gladi lapang di Lapangan Tebing Breksi Desa Sambirejo Prambanan, Kamis (3/3). Mulai dari gempa, longsor, angin puting beliung sampai erupsi Merapi.

Maka itu, menurutnya, penting sekali bagi pemerintah untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana. Baik sebelum, sedang berlangsung, ataupun setelah bencana terjadi. Di antaranya melalui pemasangan early warning system (EWS), dan gladi lapang bencana.

Heri mengemukakan, sebagian besar daerah rawan bencana justeru ada di wilayah Sleman. Oleh karena itu, pemerintah setempat harus menyiapkan segala kemungkinan penanggulangan bencana yang dapat terjadi kapan saja. Termasuk dengan mengukuhkan unit pelayanan penaggulangan bencanaa di tingkat desa.

Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli bupati bidang pembangunan Kunto Riyadi menyampaikan, pemerintah tidak dapat melakukan penanggulangan bencana dengan baik tanpa peran aktif masyarakat dan tim relawan.

Maka itu, pelaksanaan gladi lapang menjadi upaya untuk mempersiap­kan kesiapsiagaan dan keterampilan warga masyarakat dalam meng­hadapi bencana longsor, khususnya di Desa Sambirejo. Ia berharap dengan gladi lapang ini, korban jiwa akibat longsor dapat diantisipasi.

"Dari sini kan masyarakat sudah mengetahui tindakan apa yang harus dila­kukan pada saat kondisi darurat," ujar Kunto. Namun begitu, ketepatan bertindak harus didukung dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Menurut Kunto, gladi lapang ini menjadi sarana yang efektif untuk membekali masyarakat dengan penge­tahuan dan keterampilan dalam mensikapi kondisi darurat. Sehingga masyarakat tidak akan panik saat menghadapi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement