Kamis 03 Mar 2016 17:42 WIB

Jembatan Suhat Malang tak Layak Dilalui Kendaraan

Rep: christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Jembatan Sukarno Hatta (Suhat) di Kota Malang dinilai sudah tidak layak dilintasi kendaraan.
Jembatan Sukarno Hatta (Suhat) di Kota Malang dinilai sudah tidak layak dilintasi kendaraan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jembatan Sukarno Hatta (Suhat) di Kota Malang dinilai sudah tidak layak dilintasi kendaraan. Pakar konstruksi yang juga Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya (UB) Sugeng Prayitno Budio mengatakan jembatan tersebut sudah tidak mampu menahan beban kendaraan.

Berdasarkan kajian forensik yang ia lakukan bersama para ahli dari UB pada 2013, ditemukan fakta kondisi lendutan jembatan sudah melebihi ambang batas. Kelendutan yang diizinkan untuk jembatan sepanjang 60 meter tersebut sebesar enam sentimeter. Namun hasil kajian menemukan lendutan sudah sebesar 20,8 sentimeter.

"Pada saat kita ukur pada 2013 kelendutan 20,8 sentimeter dan nanti malam rencananya kami akan melakukan kajian lagi untuk melihat kelayakan jembatan," kata Sugeng pada Kamis (3/3).

Terkait dengan banyaknya keluhan masyarakat mengenai jembatan yang bergetar setiap kali dilewati, ia menyatakan hal itu wajar pada jembatan konstruksi baja. Masalah utama, lanjutnya, apakah frekuensi getaran masih dalam batas yang aman. Tingginya frekuensi getaran pada jembatan memengaruhi umur fatigue (kelelahan) jembatan.

Pada kajian yang sama, Sugeng menyebut getaran di jembatan Suhat sudah melebihi ambang aman. "Keandalan suatu bangunan terletak pada kenyamanan, jika getarannya seperti itu artinya sudah tidak nyaman sehingga tidak bisa masuk kategori bangunan yang andal," imbuhnya.

Ia mengungkapkan baut jembatan Suhat banyak yang tidak berfungsi maksimal sehingga tidak mampu menahan beban kendaraan yang jumlahnya ribuan per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement