REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau perkembangan gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (2/3) sekitar pukul 19.49 WIB.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, mengatakan Presiden terus memantau perkembangan gempa berkekuatan 7,8 SR yang terjadi di 682 km arah barat daya Kepulauan Mentawai itu.
"Iya tentu beliau dapat laporan, ketika lagi di Medan itu langsung diinformasikan malam itu juga langsung meminta kepada Kepala BNPB," kata Johan Budi.
Ia mengatakan, Presiden telah memerintahkan BNPB untuk mengambil langkah-langkah baik dari sisi pencegahan maupun antisipasi bila gempa menimbulkan kerusakan parah di kalangan masyarakat Mentawai pada khususnya maupun Sumbar secara umum.
Presiden, kata Johan, juga mengingatkan agar masyarakat terutama yang berada di wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa untuk tetap waspada dan tenang.
"Apabila ingin meminta informasi sebaiknya kepada instansi atau pihak-pihak yang resmi berkaitan dengan gempa itu. Sampai hari ini belum dilaporkan adanya korban jiwa belum ada. Tapi Presiden sudah meminta BNPB untuk bergerak," katanya.
Presiden berencana memantau langsung penanganan pasca-gempa meskipun sampai saat ini belum ada kepastian jadwal.
Untuk hal-hal teknis, kata Johan, Presiden telah memerintahkan jajaran kementerian/lembaga terkait untuk mengatasinya termasuk sejumlah alat deteksi tsunami yang dikabarnya banyak yang rusak pasca-gempa terjadi.