Kamis 03 Mar 2016 10:55 WIB

Pengamat: Gempa Mentawai Cocok Disebut Gempa Samudra Hindia

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
Radar gempa
Foto: youtube
Radar gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar mitigasi bencana gempa dari Institute Teknik Bandung (ITB), Irwan Meilano menilai, gempa 7,8 SR yang mengguncang Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) merupakan gempa Samudra Hindia.

"Secara kaidah toponimi penamaan ini salah. Lebih tepat apabila dinamakan gempa Samudra Hindia," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (3/3).

Ia menjelaskan, gempa yang terjadi pukul 19.49 WIB itu bukan gempa Mentawai dan juga bukan gempa Padang. Jarak pusat gempa dari Mentawai, ujar Irwan, lebih dari 600 km, dan lebih dari 800 km dari Kota Padang. "Sehingga hanya akan menimbulkan kekhawatiran psikologis bagi warga Mentawai dan Padang apabila gempa ini dinamakan gempa Mentawai," jelasnya.

Kendati berkekuatan 7,8 SR, Irwan mengatakan, gempa tersebut tidak memiliki potensi terjadinya tsunami. "Walaupun terjadi di laut, dengan magnitudo diatas M 6,5 dan kedalaman yang dangkal," lanjutnya. Sebab, mekanisme gempa ini, adalah sesar geser mendatar. Sehingga potensinya sangat kecil untuk bisa menghasilkan tsunami yang tinggi.

"Gempa ini bukan gempa megathrust atau gempa pada bidang kontak antar lempeng. Tetapi gempa yang terjadi di dalam lempeng Samudra," tuturnya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement