REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno mengimbau masyarakat tidak panik dan tetap tenang pascagempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) yang menguncang daerah itu. "Pusat gempa cukup jauh mencapai 600 kilometer dari Mentawai, bagi yang masih mengungsi sementara harap bersabar dulu, pastikan kondisi benar-benar aman, kata dia di Padang, Rabu Malam.
Ia menambahkan karena pusat gempa cukup jauh potensi tsunami cukup kecil tapi hingga saat ini masih dikaji oleh pihak berwenang. "Bagi yang hendak kembali ke rumah silahkan tapi tetap hati-hati," ujarnya.
Ia menyampaikan ia sudah berhasil berkomunikasi dengan pegawai yang ada di Tua Pejat, Sikakap dan Siberut dan hingga saat ini dilaporkan kondisi masih aman dan tidak ada tsunami. Ia memastikan hingga saat ini belum diketahui kerusakan yang terjadi akibat gempa.
"Mudah-mudahan tidak korban maupun bangunan rusak," katanya.
Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang, Badrul Mustafa menyampaikan gempa yang menguncang daerah itu tidak berpusat di kawasan Megathrust. Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG pusat gempa cukup jauh 682 kilometer barat daya Mentawai, itu bukan lokasi megathrust, kata dia.
Menurutnya gempa yang terjadi saat ini disebut dengan gempa tunggal atau intraplate karena tidak terjadi pada tumpukan lempeng. Namun gempa ini dapat saja mempengaruhi megathrust yang saat ini masih menyimpan dua per tiga energi, tambah dia.
Terkait potensi tsunami ia memastikan jika benar-benar aman harus menunggu hingga tiga sampai empat jam karena pusat gempa cukup jauh. Ia mengatakan karakter gempa yang terjadi sama dengan yang pernah terjadi di Sumbar pada April 2012.