REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) akan digelar di Jakarta pada 6-7 Maret mendatang. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, KTT luar biasa ini digelar karena negara-negara OKI memiliki keprihatinan yang sama atas konflik yang terjadi di Palestina.
Retno menyebut, situasi di Palestina hingga kini tak juga membaik. Sedikit demi sedikit wilayah mereka digerogoti Israel. Namun, perhatian publik dunia sudah teralihkan ke hal-hal lain sehingga membuat isu kemerdekaan Palestina semakin tersingkir.
"Kita ingin isu Palestina yang sampai sekarang belum selesai kembali ke radar perhatian dunia. Oleh karena itu KTT ini sangat penting artinya," kata Retno di Kantor Staf Kepresidenan, Selasa (2/3).
KTT Luar Biasa OKI sendiri akan menghasilkan dua dokumen. Pertama, yakni dokumen resolusi yang berisi political call dari negara-negara anggota OKI terhadap isu Palestina. Kedua, KTT tersebut akan menghasilkan Deklarasi Jakarta. Menurut Retno, Deklarasi Jakarta akan berisi tindaklanjut dari political call.
"Kita akan berunding dengan negara-negara OKI untuk menyiapkan hal-hal praktis yang dapat disepakati sebagai tindaklanjut dari KTT OKI nantinya," kata Retno.