REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat di wilayah Jateng bagian selatan, diminta mewaspadai bencana angin kencang. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Martono, menyatakan berdasarkan perkiraan dari BMKG Cilacap, fenomena cuaca berupa angin kencang ini masih akan terjadi hingga Kamis (3/3).
''Kami minta warga waspada terhadap bencana ini. Terutama bila terlihat awan gelap di langit, bisa dipastikan akan menimbulkan angin kencang. Jangan berteduh di bawah pohon jika sedang terjadi angin kencang,'' jelasnya, Rabu (2/3).
Sebelumnya, sebagian wilayah Cilacap bagian barat dilanda bencana angin kencang yang menimbulkan kerugian cukup besar. Di Desa Jambu Kecamatan Wanareja, seorang warga bernama Warsono (55), meningal akibat tertimpa pohon pinus yang tumbang di petak 28 RPH kawasan hutan milik Perhutani di Dayeuhluhur.
Di kawasan perkebunan pinus ini, jumlah pohon pinus yang tumbang cukup banyak. Berdasarkan pendataan BPBD Cilacap, jumlah pohon pinus yang tumbang mencapai lebih dari 200 batang dengan jumlah kerugian sekitar Rp 250 juta. Sedangkan untuk rumah warga yang rusak, di Desa Jambu dilaporkan ada 4 rumah yang rusak berat.
Selain di Kecamatan Wanareja, angin kencang juga menerjang desa-desa di wilayah empat kecamatan lain, seperti Kecamatan Kroya, Adipala, Maos, Wanareja dan Patimuan. Total jumlah kerugian, tercatat jumlah rumah yang rusak ringan sebanyak 48 unit, rusak sedang 7 unit, dan rusak berat sebanyak dua unit.