REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, titik panas di Sumatera kembali meningkat tajam menjadi 43 titik, setelah sehari sebelumnya sempat turun drastis empat titik.
"Hari ini satelit memantau total ada 43 titik di Sumatera, 38 titik panas tersebut terkonsentrasi di wilayah Provinsi Riau," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Selasa (1/3).
Dia merinci, sedangkan sisanya terpantau berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara sebanyak empat titik dan wilayah Provinsi Bangka Belitung satu titik panas.
Ke-38 titik panas di Riau tersebut dari pantauan satelit baik Terra maupun Aqua dilengkapi dengan sensor modis, tersebar di wilayah pesisir meliputi empat kabupaten seperti Bengkalis 27 titik, Siak delapan titik, Pelalawan 2 titik, dan Indragiri Hilir satu titik panas.
"Tingkat kepercayaan (confidence) di atas 70 persen sebagai pertanda titik api ada 24 titik dan tersebar di Bengkalis 21 titik dengan wilayah konsentrasi sebagian besar di Kecamatan Bukit Batu serta Siak empat titik dengan berada wilayah di Kecamatan Siak," jelasnya.
Sebelumnya pekan kemarin, titik panas di Pulau Sumatera terpantau total 68 titik atau merupakan titik panas tertinggi sepanjang pekan tersebut dan terjadi pada Ahad (28/2).
Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyatakan, sedikitnya 222,5 hektare lahan tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi Riau telah terbakar sepanjang awal 2016.
"Umumnya lahan yang terbakar adalah lahan gambut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.
Ia menjelaskan, tujuh daerah terbakar sepanjang 2016 itu adalah Bengkalis, Siak, Dumai, Pelalawan, Dumai, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.