REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V menyatakan masyarakat Papua dan Papua Barat bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian pada 9 Maret 2016 pukul 09.53-11.48 WIT.
Dia menuturkan meskipun di wilayah Papua dan Papua Barat hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian. Namun, tetap diharapkan tidak secara langsung melihat dengan menggunakan mata telanjang.
"Apabila orang melihat langsung proses terjadinya gerhana tanpa menggunakan filter matahari, dapat merusak mata manusia melalui sinar ultraviolet dan infra merahnya," katanya di Jayapura, Selasa (1/3).
Staf Pelayanan Jasa Balai Besar Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Agung Sabtaji mengatakan, masyarakat di Papua dan Papua Barat hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian. Sebab, dua wilayah itu tidak dilewati oleh lintasan ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus ini.
"Prediksi gerhana matahari pada 9 Maret 2016 khusus di Kota Jayapura ini berdurasi sekitar 2 jam 55 menit dengan magnitudo 0,786," ujar dia.
Menurut Agung, sedangkan kota-kota besar yang diperkirakan akan dilalui gerhana matahari total adalah Muko-Muko (Bengkulu), Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate. "Kami juga menyarankan agar masyarakat tidak secara langsung melihat proses berlangsungnya gerhana matahari karena dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mata," ujarnya.
Dia belum dapat memastikan pula apakah kantornya akan menyelenggarakan nonton bareng fenomena alam ini, namun rencana tersebut tengah disusun.