Selasa 01 Mar 2016 02:55 WIB

Bersahabat dengan Banjir

Rep: C38/ Red: Achmad Syalaby
Seorang anak berusaha melintasi genangan banjir yang menggenangi sebuah kawasan di Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Seorang anak berusaha melintasi genangan banjir yang menggenangi sebuah kawasan di Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Bu Pursiswandi (50 tahun) tengah menyeroki lumpur sungai setebal 10 sentimeter di halaman rumahnya. Dibantu si sulung, ia menyemprotkan air lewat selang ke ruang tamu. Sudah 26 tahun keluarga itu tinggal di Perumahan Pondok Gede Permai RW 8/RT 3, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sudah 26 tahun pula, mereka harus bersahabat dengan banjir. 

Rumah keluarga itu hanya dibatasi tanggul penahan setinggi 2,5 meter dengan Kali Bekasi. Ketika Republika memanjat naik ke atas tanggul, tampak bagian bantaran sungai sudah mulai tergerus. Sebuah pabrik semen tampak berdiri di seberang sungai. Dengan kondisi itu, tak heran bila banjir menjadi tamu tahunan bagi mereka. “Kita sudah bersahabat dengan banjir,” seloroh Bu Pur getir, Senin (29/2).

Bu Pur mulai menempati rumah itu pada tahun 1990. Ia terbilang warga yang pertama-tama menempati Perum PGP. Menurut Bu Pur, semula banjir hanya lima tahun sekali. Mulai tahun 2012, banjir menghampiri rumah mereka setiap tahun. Pada 2013, kata dia, banjir mencapai tiga meter. Praktis, air menggenang setinggi plafon rumah. 

Ahad (28/2) kemarin, air setinggi 100-150 sentimeter merendam 570 rumah di RW 08 dan RW 09 Perumahan Pondok Gede Permai. Banjir disebabkan oleh meluapnya debit air Kali Bekasi sehingga air meluber atau limpas melewati tanggul pembatas Kali Bekasi dengan Perum PGP. Luapan air yang naik ke atas tanggul mencapai setengah meter. Ketinggian air kali Bekasi pada saat banjir berkisar 575 sentimeter dari batas maksimal 680 sentimeter.

Bergeser sekitar 100 meter ke kiri dari rumah Bu Pur, tampak batas akhir proyek peninggian tanggul Kali Bekasi yang belum rampung. Lewat bagian tanggul yang belum rampung ditinggikan itulah, air meluap siang kemarin. Rumah-rumah di lokasi yang tanggulnya sudah ditinggikan 3,5 meter pun tak urung tergenang air juga. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement