Senin 29 Feb 2016 21:36 WIB

Harga Cabai Rawit Melambung di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Stabilnya harga sejumlah bahan pokok rumah tangga di beberapa pasar tradisional dalam Kota Bandarlampung, Senin (29/2) tidak diikuti cabai rawit. Terpantau, harga cabai rawit di Ibu Kota Provinsi Lampung malah melambung hingga berkisar Rp 36 ribu - Rp 40 ribu per kg.

"Kalau bahan pokok harganya normal-normal saja. Hanya cabai rawit yang terus naik seminggu ini," kata Warso, pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung Bandarlampung, Senin (29/2).

Menurut dia, kenaikan harga cabai selain karena pasokan berkurang, juga panen cabai rawit terganggu dengan pola cuaca yang sekarang cenderung hujan. Pekan lalu, harga cabai rawit biasanya Rp 20 ribu sampai Rp 23 ribu per kilogram, kemudian naik menjadi Rp 28 ribu sampai Rp 36 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram.

Sedangkan harga cabai merah masih cenderung stabil yakni berkisar Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram. Pasokan cabai merah ke beberapa pedagang di pasar tradisional Kota Bandarlampung, masih lancar dan melimpah. "Kalau cabai merah masih norma harganya. Lagi pula pasokannya banyak," ujar Didi, pedagang sayur mayur di Pasar SMEP.

 

Sedangkan harga bawang masih normal. Harga bawang merah masih berada di kisaran Rp 24 ribu -Rp 25 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih biasa Rp 26 ribu per kg, dan bawang putih kating Rp 28 ribu per kilogram.

Harga telur ayam broiler mengalami kenaikan sedikit dari Rp 20.300 per mnejadi Rp 21 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras super Rp 11.500 per kilogram, beras medium seperti IR64 slip masih stabil di harga Rp 10.300 per kilogram, dan beras asalan Rp 8.000 - Rp 9.000 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement