REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan pada Februari 2016. Meskipun banjir di beberapa kota, harga di pasar tradisional Kota Bogor cenderung stabil.
“Harga saruran stabil meskipun hujan, naik sedikit tapi turun lagi ya masih stabil saja. Paling hanya cabai dan bawang merah masih tinggi tapi itu sudah lama," kata Amri (43) pedagang sayuran di Pasar Anyar kepada Republika, Senin (29/2).
Amri menjelaskan harga cabai merah keriting masih stabil tinggi di Rp 40 ribu hingga Rp 42 ribu. Meskipun begitu, kemarin sempat turun pada harga Rp 39 ribu, menurutnya harga cabai masih di kisaran harga tersebut saja.
"Cabai memang sudah lama tinggi mungkin karena masalah stok saja musim hujan juga tapi pasokan untuk di Bogor masih aman karena cuma ambil dari daerah Cisarua," jelas Amri.
Sementara itu menurutnya harga sayuran ikat seperti bayam dan kangkung memang cenderung naik karena susah mendapatkan stoknya selama musim hujan. Amri menuturkan harga bayam dan kangkung seikat naik Rp 500 sebelumnya hanya dua ribu rupiah.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang sayuran lain, Ismatun (35) pedagang di Pasar Bogor. Ismatun menjelaskan meskipun musim hujan, harga tidak terlalu banyak berubah hanya ia juga masih merasakan harga bawang merah masih tinggi.
"Harga bawang merah masih tinggi tapi naik turun juga. Perkilonya saya jual Rp 38 ribu tapi kalau turun bisa Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu," ungkap Ismatun.
Ia juga mengungkapkan harga sayuran ikat yang sedikit sulit stoknya dan harganya naik turun dari dua ribu rupiah hingga tiga ribu rupiah.