REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar meningkatkan kualitas layanan pelabuhan dan penyeberangan, khususnya di lintasan Lembar – Padang Bai. Jalur tersebut, menghubungkan jalur antara Lombok dan Jawa yang dipisahkan oleh perairan Selat Lombok.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar, Anton Murdianto mengatakan, pengguna jasa penyeberangan di lintasan Lembar-Padang Bai, didominasi angkutan truk barang yang mengangkut produk pertanian, perkebunan, dan industri. Truk tersebut mengangkut barang dari NTB ke Pulau Bali atau Jawa. "Memang lebih didominasi angkutan barang, untuk menopang perekonomian antarpulau," kata Anton dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Ahad (28/2).
Ia menjelaskan, saat ini di lintasan Lembar-Padang Bai, beroperasi sekitar 29 unit kapal. Rata-rata beroperasi 24 perjalan per harinya. PT ASDP sendiri, dia mengatakan, mengoperasikan tiga unit kapal, yang salah satunya beroperasi kapal Portlink II berukuran 1.500 GRT yang cukup ideal di lintasan ini. Adapun waktu sandar sekitar 60 menit, dan waktu berlayar sekitar empat jam.
"Potensi keindahan pariwisata Lombok yang tidak kalah dengan Bali, sebenarnya menjadi daya tarik bagi penumpang pejalan kaki untuk menggunakan moda feri," ujar Anton.
Sayangnya, ia berujar, tingkat keamanan bagi penumpang di pelabuhan belum maksimal. Saat ini, kondisi areal pelabuhan masih terbuka, sehingga banyak pihak yang tidak berkepentingan, bebas keluar-masuk di pelabuhan. Sterilisasi pelabuhan, ujar Anton, akan menjadi perhatian utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar.
Menurutnya, potensi peningkatan trafik penyeberangan penumpang pejalan kaki di lintasan Lembar-Padang Bai saat ini belum didukung prasarana pelabuhan yang memadai. Karenanya, ASDP juga tengah menyiapkan pengadaan fasilitas gangway bagi penumpang.