Ahad 28 Feb 2016 17:38 WIB

Banjir, 356 Warga Cengkareng Mengungsi ke Empat Masjid

Rep: C30/ Red: Achmad Syalaby
 Sejumlah anak bermain saat banjir melanda daerah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad (28/2).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak bermain saat banjir melanda daerah Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ahad (28/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ratusan warga Cengkareng mengungsi akibat hujan pada Ahad (28/2) malam. Titik pengungsian sementara berada di empat masjid setempat.

Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, sebanyak 386 warga telah mengungsi akibat hujan yang tak kunjung berhenti hingga pagi hari. Hujan tersebut mengakibatkan rumah-rumah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat terendam banjir sekitar 20 cm hingga 80 cm.

Bambang menjelaskan luas wilayah KFT 16 ha dan daerah tersebut termasuk dataran rendah. Akibatnya air dari RW 8,9,10, 14 dan wilayah kelurahan Tegal Alur mengalir ke arah waduk KFT imbas tingginya level air Kali Semongol.

"Sebanyak 87 jiwa dari komplek KFT Cengkarang mengungsi di Masjid An-Nur karena ketinggian level air sekitar 20 cm hingga 70 cm," ujar Bambang di Jakarta, Ahad (28/2).

Kemudian dari RW 10 sebanyak 60 jiwa yang saat ini mengungsi di Masjid Almukarobin karena ketinggian air 20 - 70 cm. Sedangkan di RW 09 dengan ketinggian air 30-80 cm berhasil memboyong 96 warga ke Masjid Baitul Amal.

Bambang menambahkan sebanyak 103 warga Kampung Duri, Kosambi, juga mengungsi. Mereka mengungsi lantaran rumah-rumah mereka kemasukan air dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Sedangkan dari Bojong Kapling ketinggian air 50 hingga 100 cm. Sebanyak 18 jiwa mengungsi di skretariat RW 01 dan 22 jiwa di Mushola Nurul Jami Hidayah.

"Total keseluruhan pengungsi sekitar 386 jiwa," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement