REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Curah hujan tinggi yang berlangsung beberapa pekan terakhir, membuat harga komoditas sayuran di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon melonjak hingga 100 persen.
Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, lonjakan harga itu terutama terjadi pada komoditas cabai merah dan bawang merah. Untuk cabai merah yang normalnya hanya sekitar Rp 18 ribu per kg, kini menjadi Rp 35-40 ribu per kg.
Sedangkan bawang merah naik dari Rp 22 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg. Selain itu, tomat naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu per kg.
''Naiknya tinggi sekali,'' keluh salah seorang pedagang, Anah, Ahad (28/2).
Anah memperkirakan, kenaikan harga terjadi akibat berkurangnya pasokan sayuran dari para petani. Pasalnya, curah hujan tinggi membuat produksi sayuran menjadi berkurang.
Anah mengaku, biasa mendapatkan berbagai komoditas sayuran rata-rata satu kuintal per hari. Namun sejak dua pekan lalu, pasokan yang diperolehnya hanya setengah kuintal per hari. Anah memperkirakan, kenaikan harga komoditas sayuran akan tetap tinggi selama musim hujan. Harga baru akan turun saat musim hujan berakhir.
Tak hanya di Kabupaten Indramayu, kondisi serupa juga terjadi di Pasar Pagi Kota Cirebon. Bahkan, kenaikan bawang merah terjadi secara cepat dalam hitungan hari.
Seorang pedagang sayuran di Pasar Pagi, Nining mengatakan, harga bawang merah mencapai Rp 35 ribu per kg. Padahal dua hari sebelumnya, harganya masih Rp 20 ribu per kg. ''Dalam dua hari naiknya sampai Rp 15 ribu per kg. Bikin pusing,'' keluh Nining.
Nining mengatakan, kondisi tersebut selalu dikeluhkan para pelanggannya. Mereka pun akhirnya mengurangi pembelian bawang merah.