Selain takut menyengat warga, listrik dimatikan karena PLN takut terjadi kebakaran. Meski begitu, puluhan lampu jalan yang berdiri di sepanjang Jalan Kepanduan II tetap berpijar. Sementara sejumlah rumah warga yang belum dibongkar tetap dibiarkan menyala terang di bagian luar.
Meski aktivitas jual beli syahwat sudah nyaris terhenti, tetapi beberapa warga yang mengais rizki dari menjual makanan masih berlanjut. Satu di antaranya warung nasi di Jalan Kepanduan II.
Warung nasi milik Lela tersebut tetap melayani pembeli menjelang eksekusi. Ia pun tetap bertahan hingga Senin mendatang.
Pembelinya terkadang polisi, awak media, dan warga sekitar. "Tetap membuka warung hingga waktu penggusuran tiba," kata dia.