REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal menindak tegas warga yang masih bertahan di kawasan Kalijodo. Ia bahkan mengaku akan mengerahkan pasukan bangunan untuk menggusur tempat lokalisasi pelacuran pinggir kali tersebut, Senin (29/2).
"Kami akan terus SP3. Kalau mereka enggak mau, ya kita paksa. Kita kerahkan Satpol PP," katanya kepada wartawan, Sabtu (27/2).
Orang nomor satu di Jakarta itu mengatakan, sudah cukup banyak warga yang meninggalkan Kalijodo, baik yang direlokasi ke rusun maupun kembali ke kampung halaman. Di sisi lain, ia meminta masyarakat tidak heboh ketika proses penertiban dilakukan.
Bahkan, Gubernur yang akrab disapa Ahok ini mengimbau masyarakat tidak menonton penertiban pada Senin mendatang karena hanya menyebabkan kemacetan. "Sekitar 183 (kepala keluarga) sudah pindah. Penertiban enggak perlu orang, cuma alat berat. Kami enggak ingin penertiban banyak yang nonton bikin macet. Emang ini tontonan? Itu kan pas jalan layang mau ke bandara," ujarnya.
Ahok juga sempat mengatakan akan menindak wilayah lain yang seharusnya diperuntukkan ruang terbuka hijau (RTH), seperti Kampung Berlan. "(Setelah Kalijodo) semua wilayahlah. Kamu bilang aja biar saya punya inspirasi," ucapnya.