Sabtu 27 Feb 2016 06:48 WIB

Pasar Komoditi Bantu Petani Hadapi Masalah Stabilitas Harga

 Warga melihat hasil produksi pertanian lokal saat digelar Bulan Mutu Pertanian 2015 di Jakarta, Ahad (8/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Warga melihat hasil produksi pertanian lokal saat digelar Bulan Mutu Pertanian 2015 di Jakarta, Ahad (8/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Pasar komoditi yang sedang dibangun Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh dijadwalkan beroperasi tahun 2017.

Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Sabtu mengatakan dengan beroperasinya pasar komoditi tersebut akan membantu masyarakat petani dalam mengatasi masalah stabilitas harga serta kualitas barang sesuai standar pasar.

Adanya pasar komoditi di Kota Lhokseumawe yang dibangun di kawasan Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, bukan hanya petani di Kota Lhokseumawe saja yang terbantu pemasaran hasil produksinya. Tetapi petani didaerah tingkat Dua lainnya di sekitar Kota Lhokseumawe juga akan terbantu dengan adanya pasar komoditi tersebut.

Sehingga dengan keberadaan pasar komoditi akan menggairahkan petani dalam meningkatkan produktivitasnya serta menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu sumber mata pencaharian yang menguntungkan.

"Kita rencanakan, tahun 2017 mendatang, pasar komoditi tersebut sudah dapat beroperasi. Serta bisa menampung berbagai hasil pertanian dan perkebunan yang ada di Lhokseumawe serta wilayah sekitarnya, untuk kembali dipasarkan," ucap Suaidi Yahya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, keberadaan pasar khusus komoditi pertanian dan perkebunan sangat penting dan strategis serta bernilai ekonomis.

Sehingga hasil produksi petani dapat tertampung dan juga sirkulasi serta distribusi berbagai produk pertanian dapat lebih mudah lagi terintegrasi dengan pasarnya sendiri.

Selain itu, bagi pihak yang membutuhkan produk pertanian sebagai salah satu bahan baku industri dan lain sebagainya, akan lebih mudah mendapatkannya, dengan kualitas sesuai keinginan serta harga yang jelas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement