Jumat 26 Feb 2016 23:36 WIB

Setiap Hujan Lebat, Warga Dusun Cikal Mengungsi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Longsor
Longsor

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Hujan deras yang kerap terjadi beberapa hari terakhir, menuntut kewaspadaan tinggi di kalangan warga yang tinggal di wilayah longsor. Seperti warga di Dusun Cikal Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga, setiap kali hujan deras turun di wilayah tersebut, maka warga segera mengungsi ke balai desa setempat.

''Kita sebelumnya memang sudah meminta warga di dusun itu untuk mengungsi jika terjadi hujan deras dan lama. Karena tidak ada tempat lain, ya kita sediakan balai desa sebagai tempat mereka mengungsi,'' jelas Kepala Desa Jingkang, Bambang Hermanto, Jumat (26/2).

Dusun Cikal, sebelumnya telah dilanda bencana tanah bergerak yang menyebabkan rumah warga di dusun ini mengalami kerusakan. Pemerintah Kabupaten Purbalingga sebenarnya sudah menyiapkan lahan relokasi untuk puluhan KK di dusun ini. Namun pembangunannya baru akan dilaksanakan tahun ini, sehingga untuk sementara warga tetap tinggal di rumahnya.

''Sebagai tempat tinggal sementara, sebenarnya pemerintah kabupaten juga sudah membuatkan tempat tinggal sementara berupa tenda di lokasi yang aman di Dusun Jlewus. Namun karena belum ada listrik dan air bersih, warga memilih tetap tinggal di rumah masing-masing,'' katanya.

Terhadap keputusan warga tersebut, Bambang mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Namun dia meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan bila wilayah tersebut diguyur hujan deras. ''Karena itu, setiap kali hujan seras, warga dusun Cikal akan mengungsi ke balai desa,' jelasnya.

Sementara hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis (25/2) malam hingga Jumat (26/2) dinihari di wilayah Kabupaten Banyumas, telah menyebabkan tanah longsor di Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang. Longsor tidak sampai menimbulkan kerusakan pada rumah warga. Namun bila kembali turun hujan deras, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang akan merusak beberapa rumah warga dan bangunan masjid.

Slamet Zaenuddin (50), salah seorang warga Desa Banjarsari, menyebutkan longsor di bukit dekat rumahnya terjadi  pukul 03.30. ''Longsoran tersebut menimbulkan suara sangat keras sehingga kami sekeluarga terbangun,'' katanya. Ketika dia melihat ke belakang rumah, ternyata tanah disamping rumahnya sudah longsor dan turun 1,5 meter.

Selain rumah Zainudin, bangunan lain yang terancam longsor antara lain rumah milik Sikam (50), dan Warhim (70 th).  Selain itu, bangunan Masjid Miftahul Huda juga terancam ambruk bila terjadi longsor susulan.

Selain di Dea Banjarsari, longsor juga terjadi di Desa Karangendep Kecamatan Patikraja. Longsor ini juga tidak sampai menimbulkan kerusakan. Namun empat rumah di bagian atas dan 5 rumah di bagian bawah, terancam hancur bila terjadi longsor susulan. Rumah warga yang terancam longsor tersebut, antara lain milik Nasilem (40), Warsem (60), Karwan (58), Darto (57), Marno (60), Karim (42), Salwadi (70) Usen (50) dan Satiwen (80).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement