REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merusak belasan bangunan rumah warga setempat dan tiga di antaranya rusak parah serta nyaris roboh.
Anggota tim reaksi cepat BPBD Ngawi Aries Tino Hermawan, di Ngawi, Jumat (26/2), mengatakan angin puting beling melanda warga di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar. Tiga rumah warga yang rusak parah dan nyaris roboh adalah milik Ginik (65), Sumardi, dan Herman.
"Tim dari BPBD, TNI, dan Polri dibantu warga desa setempat bergotong-royong mengevakuasi barang milik korban yang dapat digunakan. Kami juga terus mengimbau agar warga waspada selama musim hujan berlangsung terlebih di daerah rawan bencana," ujar Hermawan kepada wartawan.
Tim juga membantu para korban bencana angin puting beliung untuk mengevakuasi puing-puing bangunan rumah yang rusak dan bahkan roboh.
Korban bencana Ginik, mengatakan, dalam bencana tersebut sebagian rumahnya roboh, selain karena faktor tanahnya yang ambles, juga disebabkan karena terpaan angin puting beliung yang disertai hujan deras. "Rumah bagian belakang ambrol total seluruh dindingnya. Beruntung saat kejadian bisa menyelamatkan diri," ungkap Ginik.
Sementara, rumah milik Sumardi rusak pada bagian terasnya karena tertimpa pohon besar yang tumbang akibat terpaan angin puting beliung. Sedangkan, rumah milik Herman juga rusak bagian belakangnya bahkan roboh rata dengan tanah.
BPBD Ngawi mengimbau warga untuk waspada dengan curah hujan yang masih tinggi hingga beberapa hari ke depan. Terlebih bagi warga yang yang bermukim di daerah rawan bencana.
BPBD Ngawi memetakan, wilayah yang rawan banjir terdapat di Kecamatan Kwadungan dan Pangkur; kemudian rawan angin kencang di antaranya Kedunggalar, Gerih, Karangjati, dan Bringin. Sedangkan wilayah rawan longsor di antaranya di Kecamatan Ngrambe, Sine, Kendal, dan Jogorogo.