REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Seorang remaja meninggal setelah mengkonsumsi minuman oplosan cairan alkohol dengan minuman berenergi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan korban Yoki Fajar Maulana (17) mengalami muntah-muntah kemudian mendapatkan penanganan medis di Klinik Sandaan, Kecamatan Parigi, hingga akhirnya meninggal.
"Korban meninggal dunia akibat mengkonsumsi cairan alkohol metanol 70 persen dengan dosis tinggi," kata Pudjo.
Ia menuturkan berdasarkan keterangan saksi, korban diketahui membeli dua botol cairan alkohol dan minuman energi merek Kukubima lalu dicampur dan diminum sendirian.
Pudjo mengungkapkan korban kemudian pulang ke rumah, lalu mengonsumsi kembali minuman oplosan tersebut dengan alasan untuk obat batuk.
"Pada hari Kamis korban mengalami mual dan muntah sehingga korban dibawa keluargannya ke klinik," katanya.
Pudjo menambahkan berdasarkan keterangan teman korban bahwa sehari-hari korban sering mabuk-mabukan dengan mengonsumsi obat batuk dengan dosis tinggi.
"Dikenal menyukai minuman yang memabukan jenis apapun," katanya.
Sementara itu, jasad korban dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum.