Jumat 26 Feb 2016 17:39 WIB

Kakek Cabuli Anak Perempuan 14 Tahun di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Achmad Syalaby
Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Kasus kekerasan seksual anak kembali dialami anak dibawa umur di Kabupaten Sukabumi. Kali ini dilakukan oleh seorang kakek S (64 tahun) terhadap anak perempuan yang masih berusia 14 tahun.

Kasus pencabulan ini terungkap setelah keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polsek Parungkuda Polres Sukabumi Jumat (26/2). Pelaku S yang merupakan warga Kampung Cipangulaan RT 07 RW 08 Desa Pondok Kaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda."Keluarga sangat shock dengan peristiwa ini,"ujar ibu kandung korban, DJ (37) kepada wartawan di Mapolsek Parungkuda. 

Terbongkarnya kasus ini setelah nenek korban melibat cucunya masuk ke dalam rumah pelaku yang masih merupakan tetangga tersebut.Keluarga kata DJ, akhirnya curiga terjadi tindakan pencabulan dan memaksa masuk ke dalam rumah pelaku. 

Setelah itu warga akhirnya melaporkan pelaku ke pihak kepolisian.Kapolsek Parungkuda Kompol Dede Suharja mengatakan, polisi sudah mengamankan S yang diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap anak di bawah umur. 

Informasi yang diperoleh menyebutkan tersangka sudah beberapa kali melakukan tindakan pencabulan terhadap korban.Dede mengatakan, tersangka mengancam korban agar tidak melaporkan aksi bejatnya tersebut. Selain itu ia memberikan sejumlah uang kepada korban.

Tersangka ujar Dede dijerat dengan Pasal 82  Jo Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Di mana, ancaman hukumannya maksimal selama 15 tahun penjara.

Sebelumnya, di akhir Januari 2016 lalu seorang oknum tenaga honorer sekolah dasar (SD) di Kecamatan Parungkuda juga ditangkap polisi karena melakukan tindakan kekerasan seksual. Pelaku DH (38) diduga melakukan kekerasan seksual terhadap sebanyak 16 anak laki-laki. (Baca: Oknum Guru di Sukabumi Dilaporkan Cabuli Muridnya).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement