REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Batu Kerbau, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, mengahanyutkan 18 rumah warga setempat.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD provinsi setempat, Dalmanto mengatakan, wilayah banjir bandang yang terjadi Rabu (24/2) berada di hulu sungai Pelepat, namun daerah resapan sudah kritis, hutan yang ada tak mampu lagi menahan air sehingga hujan ringan pun tetap menyebabkan banjir luapan dan bandang.
"Sebanyak 18 rumah warga yang berada di pinggiran sungai ikut terseret banjir bandang dan 25 rumah rusak ringan," kata Dalmanto, Jumat (26/2).
Desa Batu Kerbau kata Dalmanto merupakan Desa terujung Kabupaten Bungo. Akses yang jauh dan sulit dijangkau serta tidak tersedianya layanan komunikasi menyulitkan BPBD melakukan penanganan cepat.
"Tapi sekarang Tim TRC BPBD sudah siaga di sana, mereka sudah mendirikan dapur umum, tenda pengungsian dan menyiapkan sembako. Warga yang kehilangan rumah ditempat di tenda-tenda dan di salah satu sekolah yang berada didataran tinggi," kata Dalmanto.
Belasan rumah warga yang hanyut dan hancur itu merupakan bangunan semi permananen dan rumah panggung yang berada di pinggiran sungai.
"Ini banjir bandang kedua. Tanggal 6 Februari kemarin di tempat itu juga terjadi banjir bandang dan merusak puluhan rumah serta tiga jembatan gantung putus. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam dua kali kejadian itu," ujarnya.
BNPB kata Dalmanto sebelumnya juga sudah memberikan bantuan perbaikan darurat sebesar Rp250 juta, namun material yang dipersiapkan untuk pembangunan pascabanjir bandang pertama juga ikut hilang terbawa arus bandang.
"Rumah yang baru dibangun juga hanyut, dan material untuk fasilitas lainnya juga hilang terbawa arus," kata Dalmanto.