Jumat 26 Feb 2016 11:19 WIB

Ahok Sebut Genangan Air Jakut karena Air Pasang

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah kendaraan melewati banjir yang melanda Jalan Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (25/2).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah kendaraan melewati banjir yang melanda Jalan Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, genangan yang terjadi di wilayah Jakarta Utara sejak Kamis (25/2) hingga Jumat (26/2) terjadi akibat pasangnya air laut.

Basuki atau biasa disapa Ahok meminta masyarakat supaya membuang sampah sesuai pada tempatnya untuk mencegah adanya sumbatan aliran air. Sampai saat ini, ia menilai penanganan genangan air terbilang sudah bagus karena menurutnya nyaris tak ada genangan di Jakarta Pusat.

"Jangan buang sampah sembarangan. Kita lihat Jakarta Pusat ini hampir tidak ada genangan. (Jakarta) Selatan juga harusnya tidak ada genangan," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (26/2) pagi.

Diketahui, sejumlah wilayah di Jakarta Utara masih dilaporkan adanya genangan air. Ahok mengklaim, genangan air itu bukan berasal dari buruknya drainase, melainkan akibat pasang air laut.

"Kenapa pagi ini, KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Cilincing, Cakung masih tenggelam. Karena, air laut pasang. Nah, tahun ini kita akan bangun tanggul," ujarnya.

Sementara itu, ia meminta aparat pemerintahannya bersikap tanggap merespons laporan masyarakat. Sebab, menurutnya, saat ini warga tergolong lebih kritis mengkritik kinerja Pemprov DKI, termasuk ketika muncul genangan, maka masyarakat akan segera melaporkannya.

"Masyarakat kita lebih manja, genangan 10 cm saja sudah lapor ke Bapak (Ahok). Dulu sepinggang (genangan) diam-diam saja. Nah, saya bilang, itu risiko pejabat. Kalaupun ada satu puntung rokok, pun harus dilaporkan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement