Kamis 25 Feb 2016 21:02 WIB

BMKG Deteksi 12 Titik Panas di Riau

Titik panas. Ilustrasi
Foto: Antara
Titik panas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU  -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun (BMKG) Pekanbaru mendeteksi 12 titik panas yang tersebar di empat Kabupaten di Provinsi Riau, Kamis (25/2).

"Berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua pada Kamis pukul 16.00 WIB terpantau 12 titik panas di Bengkalis, Meranti, Pelalawan dan Siak," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni delapan titik, diikuti Siak dengan dua titik serta Pelalawan dan Merantik masing-masing satu titik panas.

Sementara itu, titik panas yang dapat dipastikan sebagai titik api atau berpotensi adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan 70 persen terdapat 11 titik. "Seluruhnya tersebar di Bengkalis dengan tujuh titik, Siak dua titik serta Pelalawan dan Meranti satu titik api," ujarnya.

Sugarin menjelaskan bahwa keberadaan titik panas berpotensi meningkat di provinsi tersebut, terutama pada wilayah yang berada di pesisir atau selata Riau. Menurutnya, wilayah pesisir Riau cenderung memasuki musim kemarau lebih cepat dibandingkan dengan wilayah utara.

Untuk itu, Sugarin mengatakan setiap hari pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang berpotensi terjadi di Riau.

Komando Resort Militer (Korem) sebelumnya telah menetapkan, 163 desa dari total 1.800 lebih jumlah desa atau kelurahan di Riau rentan terhadap bahaya kebakaran lahan dan hutan menyusul terjadinya dampak El Nino dan musim kemarau tahun ini.

"Desa di kita (Riau) ada 164 yang merupakan daerah rawan terbakar. 164 desa dari total 1.880 lebih desa/kelurahan," papar Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Nurendi.

Nurendi mengatakan, sampai saat ini baru 20 desa di tiga kabupaten yakni Pelalawan, Siak dan Kepulauan Meranti atau berada sepanjang Sungai Kampar rawan terbakar mendapat perhatian dalam hal pencegahan oleh produsen kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper.

"Masih terdapat 144 desa lagi, perlu diperhatikan secara bersama terutama warga tempatan, kepolisian resort, aparat TNI distrik militer setempat serta pemerintah daerah kabupaten/kota di Riau," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement