REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan 5.000 wisatawan datang dan tinggal di daerah itu saat gerhana matahari total yang diperkirakan terjadi pada 9 Maret 2016.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporbudpar) Provinsi Kalimantan Selatan Mohandas Herno Hendrawan melalui siaran pers Kementerian Pariwisata di Jakarta,
Kamis (25/2), menyebutkan para wisatawan selain dapat menyaksikan bersama-sama fenomena alam gerhana matahari total yang melintasi 12 provinsi di Tanah Air, termasuk Kalimantan Selatan, juga akan disuguhkan berbagai atraksi wisata.
Ia mengatakan di Tanjung (Kabupaten Tabalong), Amuntai (Kabupaten Hulu Sungai Utara), di Paringin (Kabupaten Balangan), Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin yang terlintasi gerhana matahari gtotal di Kalsel, akan berlangsung acara khusus yakni shalat sunnah berjamaah dan berbagai kegiatan menarik lainnya. "Akan kami kombinasikan antara 'event' dan religi. Kami akan Shalat Gerhana karena itu disunnahkan. Lalu disambung dengan musikalisasi puisi dan teater," katanya.
Mohandas menambahkan pada peristiwa itu juga akan berlangsung festival kuliner, pertunjukan musik dan tari di Taman Siring dan Menara Pandang di tepian Sungai Martapura. Disporbudpar juga menyiapkan tur keliling kota Banjarmasin dan lomba foto gerhana matahari total serta lomba foto daerah wisata lainnya di Kalsel.
Gerhana matahari total akan melintas di 12 provinsi yakni Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Babel, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Sulbar, Sulteng, dan Maluku Utara. "Dari 12 provinsi di nusantara yang akan mendapatkan gambaran terjadinya gerhana matahari total dilangitnya adalah di Kalsel," kata Mohandas.
Mohandas menyebutkan gerhana matahari total di Kalsel ada di tiga titik di bagian utara provinsi ini yakni di Amuntai, Paringin, dan Tanjung pada pukul 08.31 Wita sampai sekitar dua menit.