REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Puncak peringatan Hari Kanker Sedunia 2016 diselenggarakan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan betapa tinggi pembiayaan kanker di Indonesia.
“Penyakit kanker mempunyai beban pembiayaan sangat besar dan menjadi permasalahan pemerintah dan masyarakat,” kata Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kemenkes Sri Henni Setiawati saat menghadiri peringatan tersebut, Rabu (24/2).
Menurut data BPJS, kata Sri, pada 2014 pembiayaan kanker mencapai Rp 2,05 triliun. Sementara pada 2015, dana pembiayaan kanker sampai triwulan ketiga menyebutkan adanya pembiayaan mencapai 1,32 triliun rupiah.
“Ini merupakan pembiayaan terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan gagal ginjal,” tutur Sri.
Senada dengan Walikota Bogor Bima Arya yang mengungkap penyakit kanker juga menjadi penyakit kedua setelah Jantung yang sangat mematikan. Menurut Bima, penderita kanker pada perempuan juga terbanyak dan begitupun juga dengan anak-anak.
Diketahui, acara peringatan tersebut juga memfokuskan untuk mengajak masyarakat bisa melakukan deteksi dini kanker. Upaya tersebut bisa dilakukan di seluruh puskesmas, begitupun di Kota Bogor.
Baca juga, Kemenkes: Kebanyakan Kanker Ditemukan pada Stadium Lanjut.