REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Asma Nadia meminta masyarakat jangan memusuhi keluarga atau orang-orang yang mengalami penyimpangan seksual. Sebab, menurutnya banyak di antara kaum LGBT yang ingin kembali ke fitrahnya.
"Kalau ini sebuah kewajaran berarti harus diterima. Banyak yang curhat ke Asma, (perilaku LGBT) ini salah dan minta dibantu kembali," kata dia saat berbincang dengan Republika, Rabu (24/2).
(Baca: Hipnoterapis dan Psikiater Buka Terapi Kesembuhan LGBT)
Asma menuturkan, suatu hari seorang muslimah pernah berbincang menyoal dirinya yang tidak punya ketertarikan terhadap laki-laki. Muslimah tersebut, merasa terjebak dengan pilihannya yang salah itu. Muslimah tersebut, memintanya, membantu agar bisa kembali ke fitrahnya.
Selain itu, ada pula seorang ibu yang menceritakan anaknya menikah di luar negeri dengan sesama jenis. Saat ini, anak tersebut sudah kembali ke tanah air, berpisah dengan pasangannya dan kembali menjadi orang normal.
"Waktu itu saya bilang jangan dimusuhi, jangan dimaki-maki. Yang namanya ucapan itukan doa. Tapi ayo rangkul, ajak bercerita, bisa diluruskan yang salah," tuturnya.
Asma berujar, seorang ustaz pernah menjelaskan, LGBT merupakan sebuah kondisi penyimpangan. Jika merujuk pada kitab psikologis, LGBT bisa disembuhkan.
Ia menyayangkan, dewasa ini marak perilaku LGBT yang secara terang-terangan menyatakan dirinya mengalami penyimpangan. Yang dulunya sedikit kemudian menjadi banyak. Yang dulunya tidak umum kemudian menjadi umum. Bahkan beberapa negara mengakui dan menganggapnya menjadi sesuatu yang wajar.