Rabu 24 Feb 2016 17:32 WIB
Hari-Hari Terakhir Kalijodo

Curhatan Pengemudi Ojek Kalijodo yang Kehilangan Pelanggan

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana kawasan kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana kawasan kawasan Kalijodo, Jakarta, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agus Haryadi (59 tahun) tidak bisa menutupi kekecewaanya dengan rencana penutupan lokalisasi pelacuran Kalijodo. Alasannya, pria yang saban hari menjadi pengemudi ojek itu mengaku kebanyakan penumpangnya adalah pelanggan dari lokalisasi Kalijodo.

Agus biasa mangal di Jalan Kepanduan II, Kel Tambora, Kec Tambora, Jakarta Barat. Saat ditemui Republika.co.id, ia mengaku penghasilannya menurun drastis sejak ramai pemberitaan penutupan Kalijodo.

"Penghasilan tidak bisa ditentukan, namun kadang-kadang Rp 50 ribu - Rp 100 ribu. Karena ojek tidak tentu," ujar Agus, Rabu (24/2).

Sejak Ahad (21/2) kemarin hingga Rabu ini, ia mengaku hampir tidak mendapatkan penumpang yang minta diantar ke Kalijodo. Ia pun menurunkan tarif, yang biasa sekali jalan Rp 30 ribu menjadi Rp 25 ribu.

(Baca Juga: Mendaras Sepenggal Cerita PSK Kalijodo yang Terlilit Hutang)

Agus menyampaikan, penumpangnya selain yang akan ke Kalijodo, kebanyakan yang naik ojeknya adalah pelanggan lokalisasi Kalijodo yang pulang malam hingga dini hari. Mereka memilih naik ojek agar lebih cepat sampai rumah.

Mengenai penggusuran Kalijodo, Agus dan rekan-rekannya sesama pengemudi ojek mengaku tidak bisa berbuat banyak. "Meskipun nanti banyak lahan kosong, tetapi kalau sepi penumpang bagaimana? Sebab pangkalan tukang ojek sudah ada sejak 1971, namun sempat berhenti dan buka kembali tahun 1993," ucap Agus.

Agus pun mengisahkan suka dan duka menjadi pengemudi ojek di Kalijodo. Penipuan, penodongan dan tindak kejahatan lainnya pernah didapatkan para pengemudi ojek disana. "Ada yang dicekik, namun itu tidak sampai meninggal dunia," kata dia.

(Baca Juga: 'Saya Menjadi PSK karena Sakit Hati')

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement