Rabu 24 Feb 2016 16:46 WIB

Wagub NTB Minta Pelaku Hotel Gunakan Produk Lokal

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Pertumbuhan Tekstil dan Produk Tekstil: Karyawan merapikan kain lokal yang dijual di salah satu tokoh di Pasar Mayestik, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pertumbuhan Tekstil dan Produk Tekstil: Karyawan merapikan kain lokal yang dijual di salah satu tokoh di Pasar Mayestik, Jakarta, Kamis (29/1).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin meminta semua pemilik hotel di NTB menggunakan produk-produk lokal untuk memenuhi kebutuhan hotel.

Sebab, itu dilakukan dalam rangka menumbuhkan perekonomian masyarakat.

"Pemilik hotel harus menggunakan produk lokal semisal kain tenun yang digunakan sebagai aksesoris hotel. Sehingga tidak perlu membeli bahan dari luar daerah sebab semua sudah tersedia," ujarnya di Kota Mataram, Rabu (24/2).

Menurutnya, keberadaan hotel dan restoran harus memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Apalagi, NTB memiliki potensi wisata yang besar dan bisa dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung.

Ia menuturkan, pemilik hotel pun harus menyiapkan fasilitas ibadah bagi tamu. Dalam rangka memperkuat provinsi NTB sebagai destinasi halal yang sudah mendapatkan penghargaan. Selain itu, dalam rangka menggerakkan perekonomian pemerintah terus menggenjot investasi di NTB.

"Hotel juga harus menyediakan kelengkapan ibadah bagi para tamu, seperti arah kiblat, itu penting. Juga harus disediakan mukenah, sajadah, tempat wudhu, kitab-kita, baik Al-qura’an, injil, kitab wedha. Jadi, kalau orang butuh, langsung ada," katanya.

Managing Director Golden Tulip South East Asia, Mark Van Ogtrop mengungkapkan kekagumannya terhadap pertumbuhan  dan pembangunan NTB saat ini. Menurutnya, NTB merupakan salah satu destinasi yang tepat untuk berinvestasi.

"Kami berencana membangun tiga hotel di Lombok, yaitu di Mataram, Senggigi dan Mandalika Resort," ujarnya. Karena itu, ketersediaan sarana dan infrastruktur, seperti maskapai penerbangan sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement