Rabu 24 Feb 2016 16:40 WIB

Produksi Cabai Berkurang di Musim Hujan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Cabai
Foto: dok republika
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Harga cabai keriting dari petani di Kabupaten Garut mengalami kenaikan. Harganya saat ini mencapai Rp 28 ribu per kg, harga sebelumnya Rp 15 ribu per kg. Kenaikan harga cabai ini terjadi karena stok cabai dari petani sedang berkurang.

"Kenaikan harga cabai dipicu oleh fluktuasi musiman, perubahan cuaca membuat produksi cabai keriting terganggu," kata petani cabai dari Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Asep kepada Republika, Rabu (24/2).

Asep mengatakan, saat ini suhu udara berubah-ubah. Saat sore dan malam suhu udara menjadi dingin karena hujan. Kemudian, pagi harinya sampai siang suhu udara menjadi panas. Hal ini berdampak pada pertumbuhan tanaman cabai.

Menurutnya, banyak tanaman cabai keriting terserang penyakit pada saat cuaca seperti sekarang ini. Dampaknya, stok cabai keriting berkurang. Asep menjelaskan, sebenarnya permintaan barang tidak tinggi, tapi karena stok barang berkurang maka harganya naik. Asep mengungkapkan, biasanya panen cabai keriting mencapai 15 ton dari lahan seluas satu hektare. Di bulan ini panenya menurun.

Hal serupa juga dialami petani cabai di Kabupaten Ciamis. Saat ini tanaman jenis hortikultura sudah mulai terserang penyakit. Ketika banyak penyakit menyerang tanaman cabai, maka produksi cabai akan menurun.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Ciamis, Pipin Apilin mengatakan, berdasarkan hasil pantauan KTNA, beberapa penyakit yang menyerang tanaman hortikultura di musim penghujan di antaranya penyakit layu fusarium, virus dan antraknosa. "Penyakit tersebut bisanya menyerang tanaman hortikultura terutama menyerang tanaman cabai," ujar Pipin.

 

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Uyun juga mengatakan hal serupa. Kondisi tanaman hortikultura yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya sedang terancam penyakit layu. Sebab, kondisi cuaca di musim hujan sangat mendukung untuk berkembangnya penyakit tanaman.

"Pekan lalu saya pulang dari wilayah Garut selatan di sana banyak yang menanam tanaman cabai dan kondisinya sama sedang terserang penyakit layu," kata Uyun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement